Lompat ke isi

Hidroterapi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Hidroterapi adalah sejumlah latihan fisik dengan berendam di dalam air hangat.[1] Sumber lain menjelaskan bahwa Hidroterapi merupakan sebuah bentuk pelayanan medikal spa yang menggunakan air sebagai media terapinya.[2] Bentuk terapi fisik ini dapat membantu penderita untuk melenyapkan berbagai keluahan.[3] Dalam beberapa rumah sakit besar bagian departemen terapi fisik, hidroterapi digunakan untuk mengobati berbagai kondisi yang menyebabkan kelemahan oto, nyeri atau kelumpuhan yang membatasi gerakan.[3] Tugas ahli hidroterapi ini bertugas untuk mengawasi pengobatan di dalam kolah yang tampak seperti kolam renang biasa.[3] Namun, kolah hidroterapi memiliki beberapa modifikasi seperti kerekan mekanis untuk mengangkat dan menurunkan penderita, palang untuk berjalan dan palang khusus, yang semuanya dirancang untuk membantu orang yang sulit atau nyeri waktu bergerak.[3] Air yang berada di kolam tersebut juga harus sesuai dengan suhu tubuh agar proses terapinya lebih efektif.[3] Penderita berendam di air hangat karena tiga hal, yang pertama, karena tumbuh mengapung, air akan mengilangkan gravitasi sehingga kekuatan otot yang terbatas dapat diperbesar untuk menghasilkan gerakan yang lebih besar.[3] Kedua, kehangatan air membantu mengendurkan otot dan mengurangi nyeri dan yang ketiga, daya perlawanan terhadap gerakan di dalam air dapat digunakan sebagai dasar untuk rangkaian latihan yang lembut dan bertahap.[4]

  1. ^ Astari, Rika; Triana, Winda (2018). Kamus Kesehatan Indonesia-Arab (PDF). Sleman, Yogyakarta: Trussmedia Grafika. hlm. 146. ISBN 978-602-5747-22-9. 
  2. ^ "Hidroterapi". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-12-07. Diakses tanggal 17 Juni 2014. 
  3. ^ a b c d e f David Arnot, dkk (2009). Pustaka kesehatan Populer Pengobatan Praktis: perawatan Alternatif dan tradisional, volume 7. Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer. hlm. 59. 
  4. ^ David Arnot, dkk (2009). Pustaka kesehatan Populer Pengobatan Praktis: perawatan Alternatif dan tradisional, volume 7. Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer. hlm. 59-60.