Lompat ke isi

Virgin: Ketika Keperawanan Dipertanyakan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Virgin)
Virgin: Ketika Keperawanan Dipertanyakan
SutradaraHanny R. Saputra
ProduserChand Parwez Servia
SkenarioArmantono
PemeranLaudya Cynthia Bella
Ardina Rasti
Angie
Uli Auliani
Mike Lucock
Henidar Amroe
Ayu Azhari
Unique Priscilla
Tio Pakusadewo
Ari Sihasale
Penata musikIndra Qadarsih
Erwin Prasetya
Deddy Kalis
SinematograferTommy Jepang
PenyuntingWawan I. Wibowo
Perusahaan
produksi
Tanggal rilis
11 November 2004
Durasi114 menit
NegaraIndonesia
BahasaBahasa Indonesia
Penghargaan
Festival Film Indonesia 2005

Virgin: Ketika Keperawanan Dipertanyakan adalah film drama Indonesia yang dirilis pada tahun 2004. Film ini disutradarai oleh Hanny Saputra dan dibintangi oleh Laudya Cynthia Bella, Ardina Rasti, Angie, Uli Auliani, Mike Muliadro, Henidar Amroe, Ayu Azhari, Unique Priscilla, Tio Pakusadewo dan Ari Sihasale.

Film Virgin adalah salah satu film terlaris tahun 2004 dan mendapatkan delapan nominasi dalam ajang Festival Film Indonesia 2005, termasuk kategori Film Terbaik, Sutradara Terbaik untuk Hanny R. Saputra serta Aktris Terbaik untuk Angie dan Laudya Cynthia Bella. Film ini memenangkan kategori Tata Artistik Terbaik yang didapatkan oleh Frans X.R. Paat.

Stella (Ardina Rasti) adalah murid SMU di Jakarta yang kaya raya dan memiliki segalanya, tetapi ia tidak bahagia karena orang tuanya yang bekerja sebagai pengusaha dan politikus sukses jarang berada di rumah hingga menjadi broken-home dan terjerumus dalam pergaulan bebas yang menyebabkannya kehilangan keperawanannya. Di sekolahnya, Stella termasuk murid yang supel meskipun prestasinya tidak cemerlang dan bersahabat baik dengan Katy (Angie) yang kehidupannya serba pas-pasan, serta Biyan (Laudya Chintya Bella), yang kehidupannya menyenangkan meski tidak sekaya Stella.

Mereka bertiga berpetualang di gemerlap malamnya Jakarta, menghabiskan banyak malam berdisko ria, hingga akhirnya Katy mengikuti jejak Stella untuk melepaskan keperawanannya. Biyan, satu-satunya perawan yang tersisa, bersikukuh untuk tetap mempertahankan keperawanannya. Katy akhirnya jenuh hidup pas-pasan dan memilih untuk menjadi wanita tuna susila untuk hidupnya sendiri. Biyan, di lain pihak, ternyata juga hidup di keluarga yang tidak sempurna, ayahnya suka sekali main perempuan sementara ibunya (Henidar Amroe) tidak berdaya. Biyan akhirnya memilih untuk pergi dari rumahnya dan tinggal di perpustakaan sekolah sambil menulis jurnal kehidupannya dan kedua sahabatnya dalam laptop-nya.

Petualangan mereka semakin berwarna ketika Luna (Uli Auliani), teman sekelas mereka yang haus perhatian, selalu berusaha merusak persahabatan mereka. Dalam pencarian jati diri, Stella mendaftar untuk audisi bintang film ditemani Katy dan Biyan. Saat itulah mereka bertemu Maryx (Mike Muliadro), aktor terkenal yang dikagumi Biyan. Akting Stella yang buruk membuatnya gagal mendapatkan peran dan Biyan yang menemani malah mendapatkan peran tersebut. Namun, Biyan tidak memberitahukan hal ini kepada Stella karena tidak ingin merusak persahabatan mereka.

Katy merasa panik karena terakhir kali ia berhubungan seks, pasangannya "keluar di dalam" dan ia khawatir akan hamil. Stella akhirnya mengetahui tentang Biyan dan parahnya, mereka tidak mendapatkan peran tersebut, melainkan Luna. Luna bahkan berpacaran dengan Maryx dan mengundang mereka pada pesta ulang tahun Maryx. Stella, yang yakin bahwa Biyan bisa merebut Maryx dari Luna, berusaha membuat Biyan tampil sebagus Luna hingga harus meminjam mobil bagus dari seorang debt collector yang terkenal ganas dan beringas.

Masalah pun mulai berdatangan. Stella memaksa Luna bermain "jujur atau tantangan" yang menyebabkan Stella harus mau berhubungan seks dengan tiga pemuda tidak dikenal. Meskipun pada pesta itu Biyan berhasil merebut Maryx, masalah lain datang karena mobil pinjaman dari debt collector ganas itu dicuri orang. Mereka bertiga pun berusaha mengumpulkan uang untuk mengganti mobil itu meskipun Biyan tidak melakukan apa-apa dalam pengumpulan uang itu, sementara Katy harus terus menjual dirinya dan Stella harus menjual mobilnya.

Di tengah rumitnya kehidupan mereka, Biyan terus menulis kehidupan mereka dalam jurnal laptop-nya. Masalah pun terus menumpuk. Stella dijebak untuk bermain dalam film porno berdalih pencari bintang iklan sabun, yang membuat orang tuanya kesulitan dan ia berusaha bunuh diri di kamar mandinya. Puncaknya, Katy hamil dan dalam adegan yang sangat dramatis, Katy berteriak-teriak marah kepada Biyan yang sama sekali tidak berusaha untuk mendapatkan uang ganti mobil. Biyan pun mengambil keputusan untuk menjual mahal keperawanannya.

Biyan pun putus kontak dengan Stella dan Katy setelah menjual keperawanannya seharga 50 juta dan persahabatan mereka merenggang. Hidup Stella semakin rumit dengan semua masalah film pornonya, sementara Katy yang berhenti melacur memilih untuk merawat bayinya agar tidak lahir dalam keadaan tidak diinginkan seperti Katy sendiri. Secara kebetulan, mereka melihat siaran televisi yang menyiarkan bahwa Biyan sekarang sudah menjadi seorang novelis terkenal.

Pada acara meet and greet, Biyan akhirnya bertemu kembali dengan Stella dan Katy. Mereka berdua telah menerima hasil dari kelakuan liar mereka dan berusaha menjadi orang yang lebih baik. Ternyata, Biyan tidak pernah menjual keperawanannya karena dibantu oleh seorang pria tua yang baik (Tio Pakusadewo) yang awalnya berniat membeli keperawanannya. Melalui pria itulah, Biyan menerbitkan novelnya yang berjudul Virgin yang bercerita tentang kehidupan mereka bertiga yang selalu ditulis Biyan.

Akhir film mengisahkan Stella, Biyan dan Katy bergembira bersama di acara itu, yang juga dihadiri oleh Maryx, kekasih Biyan, dan ibunya Biyan yang memilih berpisah dari ayahnya. Luna yang sempat datang pun diusir karena membuat kekacauan. Stella berusaha menjadi gadis yang lebih baik dari sebelumnya, Katy merawat bayinya sebaik mungkin dan Biyan memperbaiki hidupnya bersama ibunya dan Maryx.

Lagu tema

[sunting | sunting sumber]

Penghargaan

[sunting | sunting sumber]
Penghargaan Tanggal Kategori Penerima Hasil Ref.
Festival Film Bandung 16 April 2005 Film Bioskop Terpuji Virgin Nominasi [1]
[2]
Sutradara Terpuji Film Bioskop Hanny R. Saputra Nominasi
Pemeran Utama Wanita Terpuji Film Bioskop Laudya Cynthia Bella Menang
Penata Sinematografi Terpuji Film Bioskop Tommy Jepang Menang
Tata Artistik Terpuji Film Bioskop Frans X.R. Paat Nominasi
MTV Indonesia Movie Awards 5 Agustus 2005 Most Favourite Actress Angie Nominasi [3]
[4]
Most Favourite Rising Star Laudya Cynthia Bella Menang
Angie Nominasi
Best Crying Scene Angie Nominasi
Festival Film Indonesia 15 Desember 2005 Film Terbaik Virgin Nominasi [5]
Piala Antemas sebagai Film Indonesia Terlaris 2004 Virgin Menang
Sutradara Terbaik Hanny R. Saputra Nominasi
Pemeran Utama Wanita Terbaik Laudya Cynthia Bella Nominasi
Angie Nominasi
Pemeran Pendukung Pria Terbaik Ari Sihasale Nominasi
Skenario Terbaik Armantono Nominasi
Penyunting Gambar Terbaik Wawan I. Wibowo Nominasi
Sinematografi Terbaik Tommy Jepang Nominasi
Tata Artistik Terbaik Frans X.R. Paat Menang
Tata Suara Terbaik Asifa Nasution Nominasi
Tata Musik Terbaik Indra Qadarsih, Erwin Prasetya dan Deddy Kalis Nominasi

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Administrator (12 Maret 2005). "Film Ketika Borong Nominasi FFB 2005". Tempo.co. Diakses tanggal 14 November 2020. 
  2. ^ Administrator (18 April 2005). "Mengejar Matahari Terbaik di Bandung". Tempo.co. Diakses tanggal 14 November 2020. 
  3. ^ "MTV Indonesia Movie Award 2005". detikcom. 5 Agustus 2005. Diakses tanggal 14 November 2020. 
  4. ^ "'JANJI JONI' Masuk Nominasi di Ajang MIMA". KapanLagi.com. 29 Juni 2005. Diakses tanggal 14 November 2020. 
  5. ^ "Malam Anugrah Piala Citra FFI 2005". detikcom. 15 Desember 2005. Diakses tanggal 26 Januari 2009. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]